HACKED BY Arraka

aku bilang ini anomali logika

ketika paru paru dunia kau jadikan asbak industri

jangan tanya kenapa air mata bumi menenggelamkan kita

langit tak lagi biru tertutup kabut residu

hujan turun bukan berkah tapi membawa pilu

di tanah andalas permata zamrud khatulistiwa

kini berubah rawa menelan atap menelan jiwa

lihat ke bawah tuan dari gedung pencakar langitmu

air keruh bercampur lumpur masuk ke ruang tamu

bukan tamu yang sopan dia merampas hangatnya kasur

menyisakan dingin saat rakyatmu dipaksa hancur

ini bukan sekedar curah hujan yang berlebih

ini tentang hutan gundul yang kau biarkan merintih

akar akar perkasa yang dulu menahan tanah

kini berganti sawit demi profit yang kau jamah

ekosistem rusak keseimbangan kau perkosa

lalu kau datang bawa mie instan merasa hapus dosa

CUIHHH..!!!!

banjir ini bukan takdir

ini hasil karya ukir

dari tangan berdasi yang sibuk berpikir

bagaimana mengubah hutan jadi lumbung emas

masa bodoh rakyat menjerit napas terhempas

sumatra tenggelam dalam kerakusan yang purba

kami yang memanen bencana kau yang memanen laba

mari bicara data bicara AMDAL yang kau manipulasi

izin tambang kau obral bak kacang goreng di tepi kali

demi devisa? atau demi dana kampanye nanti?

hutan lindung kau sulap jadi lahan properti

lucu sekali kalian bicara soal green energi

sementara hulu sungai kau babat tanpa hati

erosi tanah, sedimentasi, istilah pintar di atas kertas

realitanya mayat mengapung hanyut terbawa arus deras

kalian duduk di sofa kulit minum kopi import mahal

sementara anak kecil di sini menggigil di atas terpal

kalian sebut ini "Bencana Alam""

oh sungguh santun bahasamu

padahal ini "Bencana Moral" dari isi kepalamu!

tanah ini menjerit lelah menopang beton

kalian rampas resapan air demi mengejar triliun

sekarang alam menagih hutang

tagihannya kontan

jangan salahkan Tuhan, bercerminlah tuan di depan hutan!

pohon terakhir tumbang tanpa suara

tapi gemanya meruntuhkan kita

sungai meluap adalah air mata leluhur

melihat tanah pusaka dikubur kerakusan yang subur

mana tanggung jawabmu.?

hanyutkah bersama kayu gelondongan ilegal itu.?

atau tersembunyi di balik rekening gendut di luar negeri.?

sementara kami di sini mati berdiri

banjir ini bukan takdir

ini hasil karya ukir

dari tangan berdasi yang sibuk berpikir...

bagaimana mengubah hutan jadi lumbung emas

masa bodoh rakyat menjerit napas terhempas

sumatra tenggelam dalam kerakusan yang purba

kami yang memanen bencana kau yang memanen laba

satu pohon kau tebang

seribu doa melayang

satu izin kau tanda tangan

satu desa hilang

teruslah rakus Tuan!

teruslah makan uang itu

sampai kau mati terbakar kekal abadi!

abadi.....